v
Sejarah Komputasi Awan[sunting | sunting sumber]
Pada tahun
50-an, Cloud Computing memiliki konsep yang mendasar. Ketika komputer mainframe
yang tersedia dalam skala yang besar dalam dunia pendidikan dan perusahaan
dapat diakses melalui komputer terminal disebut dengan Terminal Statis.
Terminal tersebut hanya dapat digunakan untuk melakukan komunikasi tetapi tidak
memiliki kapasitas pemrosesan internal. Agar penggunaan mainframe yang relatif
mahal menjadi efisien maka mengembangkan akses fisik komputer dari pembagian
kinerja CPU. Hal ini dapat menghilangkan periode tidak aktif pada mainframae,
memungkinkan untuk kembali pada investasi. Hinga pertengahan tahun 70-an
dikenal dengan RJE remote proses Entry Home Job yang berkaitan besar dengan IBM
dan DEC Mainframe.
Tahun 60-an,
John McCarthy berpendapat bahwa “Perhitungan suatu hari nanti dapat diatur
sebagai utilitas publik.” Di buku Douglas Parkhill, The Challenge of the
Computer Utility menunjukkan perbandingan idustri listrik dan penggunaan pada
listrik di masyarakat umum dan pemerintahan dalam penyediaan cloud computing.
Ketika Ilmuan Herb Grosch mendalilkan bahwa seluruh dunia akan beroperasi pada
terminal bodah didukung oleh sekitar 15 pusat data yang besar. Karena komputer
ini sangat canggih, banyak perusahaan dan entitas lain menyediakan sendiri kemampuan
komputasi melalui berbagai waktu danbeberapa organisasi, seperti GE GEISCO,
Anak perusahaan IBM Biro Corporation, Tymshare, CSS Nasional, Data Dial, Bolt,
dan Beranek and Newman.
Tahun 90-an,
perusahaan telekomunikasi mulai menawarkan VPN layanan jaringan pribadi dengan
kualitas sebanding pelayanannya, tapi dengan biaya yang lebih rendah. Karena
merasa cocok dengan hal tersebut untuk menyeimbangkan penggunaan server, mereka
dapat menggunakan bandwidth jaringan secara keseluruhan. Lalu menggunakan simbol
awan sebagai penunjuk titik demarkasi antara penyedia dan pengguna yang saling
bertanggung jawab. Cloud computing memperluas batas iniuntuk menutup server
serta infrastruktur jaringan
Sejak Tahun
2000, Amazon sebagai peran penting dalam semua pengembangan cloud computing
dengan memodernisasi pusat data, seperti jaringan komputer yang menggunakan
sesedikit 10% dari kapasitas mereka pada satu waktu. Setelah menemukan
asitektur awan baru, mengalami peningkatan efisiensi internal sedikit bergerak
capat “Tim Dua-Pizza”(Tim kecil untuk memberi makan dengan dua pizza) dapat
menambahkan fitur baru dengan cepat dan lebih mudah. Kemudian Amazon mulai
mengembangkan produk baru sebagai penyedia cloud computing untuk pelanggan
eksternalm dan meluncurkan Amzaon Web Service (AWS) tahun 2006.
Awal tahun
2008, Eucalypus menjadi yang pertama open source, AWS API Platform yang
kompatibel menyebarkan awan swasta. Open Nebula ditingkatkan dalam proyek Eropa
Reservoir Komisi yang sudah didanai. Pada tahun yang sama, agar difokuskan pada
penyediaan jaminan kualitas layanan (seperti yang dipersyaratkan oleh aplikasi
interaktif real-time) untuk infrastruktur berbasis cloud dalam rangka IRMOS
Eropa Proyek yang didanai Komisi. Pertengahan 2008, Gartner melihat kesempatan
untuk membentuk hubungan antara konsumen layanan TI, mereka menggunakan layanan
TI dan menjualnya. Dan mengamati bahwa “Organisasi layanan TI yang beralih dari
perangkat keras milik perusahaan dan aset perangkat lunak untuk digunakan
layanan berbasis model sehingga pergeseran diproyeksikan untuk
komputasi.....akan menghasilkan pertumbuhan dramatis dalam produk IT di
beberapadaerahdan pengurangan yang signifikan di daerah lain.”.
Tanggal 1 Maret 2011,IBM mengumumkan SmartCloud kerangka IBM
Smarter Planet untuk mendukung. Di antara berbagai komponen dasar Smarter
Computing, cloud computing adalah bagian yang paling penting.
Tahun 1960[sunting
John McCarthy,
Pakar Komputasi dan kecerdasan buatan dari MIT. “Suatu hari nanti, komputasi
akan menjadi Infrastruktur publik seperti halnya listrik dan telepon.”[7] Ini
adalah sebuah ide yang mengawali suatu bentuk komputasi yang kita kenal dengan
istilah Komputasi awan.
Tahun 1995[sunting
Larry Ellison,
pendiri perusahaan Oracle. “Network Computing” Ide ini sebenarnya cukup unik
dan sedikit menyindir perusahaan Microsoft pada saat itu. Intinya, kita tidak
harus "menanam" berbagai perangkat lunak kedalam PC pengguna, mulai
dari sistem operasi hingga perangkat lunak lainya. Cukup dengan koneksi dengan
server dimana akan disediakan sebuah environment yang mencakup berbagai
kebutuhan PC pengguna.
Pada era ini
juga wacana “Network Computing” cukup populer. Banyak perusahaan yang
menggalang sistem ini contohnya Sun Mycrosystem dan Novell Netware. Disayangkan
kualitas jaringan komputer saat itu masih belum memadai, penggunapun cenderung
memilih PC karena cenderung lebih cepat.
Akhir Era -90[sunting
Lahir konsep
ASP (Application Service Provider) yang ditandai dengan kemunculan perusahaan
pusat pengolahan data. Ini merupakan sebuah perkembangan pada kualitas jaringan
komputer. Akses untuk pengguna menjadi lebih cepat.
Tahun 2000
Benioff, mantan wakil presiden perusahaan
Oracle. “salesforce.com” ini merupakan sebuah perangkat lunak CRM dengan basis
SaaS (Software as a Service). Tak disangka gebrakan ini mendapat tanggapan
hebat. Sebagai suksesor dari visi Larry Ellison, boss-nya. Dia memiliki sebuah
misi yaitu “The End of Software”.
2005 - Sekarang
Cloud
Computing sudah semakin meningkat popularitasnya, dari mulai penerapan sistem,
pengunaan nama, dll. Amazon.com dengan EC2 (Elastic Computer Cloud); Google
dengan Google App. Engine; IBM dengan Blue Cord Initiative; dsb. Perhelatan
cloud computing meroket sebagaimana berjalanya waktu. Sekarang, sudah banyak
sekali pemakaian sistem komputasi itu, ditambah lagi dengan sudah meningkatnya
kualitas jaringan komputer dan beragamnya gadget yang ada. Contoh dari
pengaplikasianya adalah Evernote, Dropbox, Google Drive, Sky Drive, Youtube,
Scribd, dll.
v Manfaat
Komputasi Awan[sunting
Dari
penjelasan tentang cloud computing diatas, ada banyak manfaat yang bisa kita
ambil dari cloud computing, yaitu :
Skalabilitas,
yaitu dengan cloud computing kita bisa menambah kapasitas penyimpanan data kita
tanpa harus membeli peralatan tambahan, misalnya hardisk dll. Kita cukup
menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia layanan cloud computing.
Aksesibilitas,
yaitu kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun kita berada, asal kita
terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan kita mengakses data disaat yang
penting.
Keamanan,
yaitu data kita bisa terjamin keamanan nya oleh penyedia layanan cloud
computing, sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara
aman di penyedia cloud computing. Itu juga mengurangi biaya yang diperlukan
untuk mengamankan data perusahaan.
Kreasi, yaitu
para user bisa melakukan/mengembangkan kreasi atau project mereka tanpa harus
mengirimkan project mereka secara langsung ke perusahaan, tapi user bisa
mengirimkan nya lewat penyedia layanan cloud computing.
Kecemasan,
ketika terjadi bencana alam data milik kita tersimpan aman di cloud meskipun
hardisk atau gadget kita rusak
v Contoh
Komputasi Awan
Google Drive
Google Drive
adalah layanan penyimpanan Online yang dimiliki Google. Google Drive
diluncurkan pada tanggal 24 April 2012. Sebenarnya Google Drive merupakan
pengembangan dari Google Docs. Google Drive memberikan kapasitas penyimpanan
sebesar 5GB kepada setiap penggunanya. Kapasitas tersebut dapat ditambahkan
dengan melakukan pembayaran atau pembelian Storage. Penyimpanan file di Google
Drive dapat memudahkan pemilik file dapat mengakses file tersebut kapanpun dan
dimanapun dengan menggunakan komputer desktop, laptop, komputer tablet ataupun
smartphone. File tersebut juga dapat dengan mudah dibagikan dengan orang lain
untuk berbagi pakai ataupun melakukan kolaborasi dalam pengeditan.
v Sumber
;
https://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
“TUGAS
ARBI PRAMANA 2”