Jumat, 19 Januari 2018

Apa itu Teknologi Biometrik?

Sebuah sistem biometrik pada dasarnya adalah sistem pengenalan/identifikasi pribadi dengan menentukan keaslian dari suatu karakteristik fisiologis, ataupun perilaku tertentu yang dimiliki oleh si pengguna. Teknologi biometrik demikian didefinisikan sebagai metode otomatis untuk mengidentifikasi dan otentikasi identitas seseorang berdasarkan karakteristik fisiologis maupun perilaku si pengguna. Sistem biometrik dapat berupa sistem identifikasi maupun sistem verifikasi (otentikasi) yang pembahasannya ada di bawah ini:

• Identifikasi: One to Many
Pembandingan sampel biometrik individu terhadap seluruh database dari template referensi biometrik, untuk menentukan apakah data sampel cocok dengan salah satu template dari database.

• Verifikasi: One to One
Pembandingan dua set data biometrik untuk menentukan apakah mereka berasal dari individu yang sama.


Kelayakan Teknologi Biometrik

Untuk dapat dijadikan teknologi biometrik, karakteristik data biometrik harus memenuhi syarat tertentu agar bisa digunakan sebagai teknologi biometrik yang layak. Karakteristik biometrik tersebut antara lain:

• Bersifat universal

Setiap orang harus memiliki atribut yang menjadi data biometrik. Atribut ini haruslah atribut yang aman dari kehilangan akibat suatu kecelakaan atau penyakit.

• Tidak berubah

Data biometrik harus konstan selama jangka waktu yang panjang. Atribut ini tidak boleh mengalami perubahan yang signifikan akibat faktor usia ataupun penyakit kronis tertentu.

• Mudah diukur

Proses pengambilan datanya tidak boleh memakan banyak waktu dan sebaiknya proses pengambilan datanya juga harus dapat dilakukan secara pasif tanpa bantuan pihak kedua sebagai pengambil data.

• Bersifat unik dan tunggal

Setiap ekspresi atribut harus unik untuk tiap individu. Karakteristiknya harus memiliki sifat unik yang cukup untuk membedakan seseorang dari yang lain. Tinggi badan, berat badan, warna rambut dan mata mungkin merupakan atribut yang unik dengan asumsi hasil pengukurannya sangat tepat dan akurat, namun jenis data ini tidak menawarkan poin diferensiasi yang cukup untuk dapat berguna lebih dari sekedar pengelompokan data.

• Dapat diterima

Proses pengumpulan data (capture) harus merupakan proses yang dapat diterima oleh sebagian besar masyarakat. Misalnya adalah teknologi yang sifatnya invasif; yaitu di mana ia memerlukan bagian dari tubuh manusia untuk diambil atau bahkan akan merusak tubuh manusia jika penggunaannya terus dilakukan.

• Dapat diringkas

Data yang diambil harus bisa diubah ke dalam bentuk file yang mudah disimpan/diatur.

• Reliabel dan resisten terhadap manipulasi

Atribut pada teknologi biometrik haruslah yang tidak mudah untuk dimanipulasi. Ia juga harus memiliki reliabilitas dan reproduktifitas yang tinggi yang artinya setiap pengambilan data hasilnya akan sama walaupun telah diambil berkali-kali.

• Privat

Proses capture-nya tidak boleh melanggar hak privasi.

• Komparabel

Selain harus dapat diringkas ke dalam bentuk data digital, data biometrik juga harus tetap dapat dibandingkan dengan data orang lain walaupun datanya telah diringkas. Semakin rendah kemungkinan terjadinya kesamaan antar data, maka semakin otoritatif pula metode identifikasi tersebut.

Contoh Teknologi Biometrik

Ada beberapa contoh teknologi yang sudah umum digunakan dalam berbagai aplikasi. Di antaranya adalah pemindaian retina, iris, sidik jari, wajah, dan suara. Teknologi ini sudah banyak digunakan dalam sistem keamanan di penjara, sistem absensi di instansi pemerintah dan sekolah, e-KTP, hingga perangkat smartphone yang canggih.

Pemindai Retina dan Iris

Dianggap sebagai teknologi biometrik yang paing aman di antara teknologi biometrik lain biometrik. Teknologi biometrik yang menggunakan mata telah lama digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan keamanan tinggi, seperti penjara dan instansi pemerintah. Pemindaian mata ada dua bentuk: pemindaian iris dan pemindaian retina.

Ada dua perbedaan mendasar antara pemindaian retina dan iris, yaitu pada peralatan dan prosedurnya. Peralatan untuk pemindaian retina cenderung besar dan kompleks serta prosedurnya yang cenderung tidak nyaman. Pengguna harus fokus pada tempat tertentu selama beberapa detik dan mata mereka harus dekat dengan perangkat pemindai. Tidak seperti pemindaian retina, pemindaian iris hanya melibatkan kamera pemindai standar yang tidak khusus ataupun mahal. Pemindaian iris bahkan dapat dilakukan dengan jarak pengguna yang terletak pada jarak hingga satu meter dari kamera pemindai. Perbedaan lain di antara dua teknologi biometrik mata ini adalah bahwa pemindaian retina membutuhkan pengguna untuk melepas kacamata mereka, sedangkan pemindaian iris dapat bekerja tanpa melepas kacamata. Pemindai iris juga dapat mendeteksi iris artifisial dan lensa kontak.

Dalam hal akurasi, scan retina memiliki rekam jejak (track record) yang sudah terbukti; oleh karena itu, ia lebih banyak digunakan dalam instalasi keamanan tingkat tinggi. Karena sistem iris merupakan teknologi yang lebih baru, ia kurang memiliki track record. Meskipun tingkat kecocokan template cukup tinggi pada kedua teknologi ini, eksperimen menunjukkan bahwa pemindaian iris lebih unggul dalam menolak pengguna yang tidak sah. Namun sayangnya ia juga sering menolak pengguna yang sah, pengguna sah tersebut dianggap palsu namun sebenarnya tidak.

Dibandingkan dengan perangkat biometrik lainnya, peralatan untuk pemindaian termasuk mahal. Pemindaian retina sangatlah mahal karena peralatan yang dibutuhkan sama dengan peralatan medis khusus, seperti retinoskop; sedangkan pemindaian iris menggunakan kamera yang lebih standar dan sedikit lebih murah.


Pemindaian Sidik Jari
Pemindaian sidik jari menggunakan perangkat khusus yang menangkap informasi tentang sidik jari seseorang, di mana informasi ini akan digunakan untuk otentikasi orang di lain waktu. Masing-masing jari terdiri dari pola garis yang unik. Pemindai sidik jari tidak menangkap seluruh sidik jari; sebaliknya, mereka merekam detail kecil tentang sidik jari yang disebut minutiae. Misalnya, scanner akan memilih titik pada sidik jari lalu merekam seperti apa bentuk pola/lekukan pada titik tersebut, ke mana ia mengarah, dan sebagainya.

Dengan memilih beberapa titik tersebut, pemindai ini dapat menjadi sangat akurat. Meskipun identifikasi minutiae bukan satu-satunya faktor yang cocok untuk perbandingan sidik jari, ia merupakan fitur utama yang digunakan dalam sistem pemindaian sidik jari. Jumlah minutiae pada sidik jari dapat bervariasi, namun pemindai sidik jari berkualitas tinggi akan dapat berisi antara 60 hingga 80 minutiae.

Sebuah sistem biometrik dapat mengidentifikasi sidik jari dari pola aliran lekukannya; jumlah lekukan; jenis, arah, dan lokasi kunci dari titik yang ada; serta lokasi dari pori-pori pada jari. Mengingat simpel serta luasnya penggunaan teknologi ini, pemindaian sidik jari merupakan teknologi biometrik yang paling banyak digunakan saat ini.

Satu poin penting yang harus  diingat adalah bahwa ada banyak kerentanan proses otentikasi sidik jari yang menjadikannya tidak sepenuhnya aman. Kerentanan ini dapat terjadi pada saat proses pemindaian, proses pentransferan serta penyimpanan data hasil pemindaian sidik jari. Melalui cara yang relatif sederhana, orang yang tidak sah dapat memperoleh akses ke sistem pemindaian sidik jari. Alat pemindai mungkin tertipu dengan hanya meniup permukaan scanner karena bekas sidik jari masih tersimpan pada alat pemindai, atau bisa juga menggunakan jari buatan dari lilin (wax).

Pemindaian Wajah
Salah satu keuntungan utama dari pemindaian wajah dibanding teknologi biometrik lainnya adalah karena ia non-invasif dan sangat praktis. Pemindaian wajah tidak memerlukan pengguna untuk memberikan sidik jari, berbicara ke ponsel (pemindaian suara), atau mengharuskan mata mereka untuk dipindai. Dibandingkan teknologi biometrik menggunakan yang menggunakan geometri tangan, seperti scanner sidik jari, kondisi cuaca (uap) dan kebersihan detail objek pindai tidak akan terlalu mempengaruhi hasil scan wajah sehingga membuat teknologi pemindaian wajah ini lebih mudah untuk diterapkan.

Namun, tidak seperti teknologi biometrik fisik lainnya, pemindaian wajah dapat dipengaruhi oleh waktu. Penampilan dan bentuk wajah seseorang dapat berubah akibat proses penuaan dan perubahan oleh operasi wajah. Kecelakaan, mencukur, ataupun luka bakar dapat juga memiliki efek yang signifikan pada hasil pemindaian wajah.

Sejauh ini, beberapa metode pengenalan wajah telah dirancang. Salah satu teknik terkemuka adalah dengan menganalisis struktur tulang di sekitar mata, hidung, dan pipi.
teknologi pemindaian wajah juga ada yang menggunakan pola jaringan saraf di wajah dan pemindaian "hot spot" menggunakan teknologi inframerah. Cahaya inframerah menciptakan apa yang disebut sebagai "termogram wajah" untuk mengatasi beberapa keterbatasan yang ada pada teknologi pengenalan wajah. Hebatnya, operasi plastik sekalipun tidak akan mengubah aliran darah di bawah kulit dan jarang mempengaruhi termogram wajah. Sebuah termogram wajah juga dapat ditangkap di lingkungan yang kurang cahaya. Namun, penelitian belum dapat memastikan apakah termogram wajah memiliki kekurangan pada kondisi tertentu; misalnya, hasil pemindaian mungkin sangat bergantung pada emosi atau suhu tubuh individu pada saat scan dilakukan.

Satu kelemahan yang jelas pada teknologi pemindaian wajah adalah bahwa ia bisa saja melanggar privasi melalui sistem surveilans yang kuat. Gambaran wajah tentu lebih mudah dikenali oleh manusia biasa daripada sekedar sidik jari, iris, retina, ataupun suara. Masalah lain pada kebanyakan teknologi pemindaian wajah seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya adalah kebutuhan akan pencahayaan yang cukup serta latar belakang yang sederhana. Pencahayaan yang buruk atau latar belakang yang kompleks dapat membuat alat pemindai sulit untuk mendapatkan hasil scan yang akurat. Rambut wajah dan perubahan pada wajah juga dapat berpengaruh negatif terhadap keakuratan proses pemindaian.


Pemindaian Suara


Pemindaian suara berbeda dari kebanyakan model biometrik lainnya karena menggunakan ia informasi akustik bukan gambar. Setiap individu memiliki seperangkat karakteristik unik pada suara mereka yang sulit untuk ditiru. Suara manusia bervariasi berdasarkan fitur fisiologis seperti ukuran dan bentuk bibir individu, rongga hidung, pita suara, dan mulut. Pemindaian suara memiliki suatu keuntungan dibanding teknologi biometrik lainnya yaitu bahwa data suara dapat ditransmisikan melalui saluran telepon. Pemindaian suara telah menunjukkan tingkat keberhasilan setinggi 97%.

Teknologi biometrik suara menggunakan tiga jenis verifikasi suara: teks-dependen, teks-prompted, dan teks-independen. Verifikasi teks-dependen membandingkan suara sesuai frase kata yang diminta, seperti nomor rekening atau nama yang diucapkan. Salinan suara pengucapan frase sebelumnya harus disimpan dalam database. Bentuk verifikasi ini sering digunakan dalam aplikasi seperti panggilan suara untuk mengaktifkan ponsel serta transaksi bank yang dilakukan melalui sistem telepon.

Verifikasi teks-prompted memberikan alternatif terbaik untuk sistem yang berisiko tinggi. Dalam hal ini, sistem akan meminta pengguna mengucapkan beberapa frase acak untuk mengurangi risiko penipuan menggunakan alat rekam. Kelemahan utama untuk proses verifikasi ini adalah jumlah waktu dan ruang yang dibutuhkan untuk membuat pengguna baru pada sistem. Prosedur ini sering digunakan untuk memantau penjahat yang berada di bawah pengawasan rumah atau berada pada program pelepasan di komunitas.

Verifikasi teks-independen adalah yang paling sulit dari tiga jenis pengenalan suara karena tidak ada yang meminta pengguna. Apa pun yang diucapkan oleh pengguna dapat digunakan untuk memverifikasi keaslian pengguna, sebuah proses yang dapat membuat proses otentikasi hampir tidak terlihat oleh pengguna.

Salah satu kelemahan dari teknik pengenalan suara adalah bahwa akan semakin sulit untuk mengelola umpan balik dan gangguan saat memvalidasi suara. Suara kita terdiri dari gelombang suara. Ketika ditransmisikan melalui saluran telepon analog gelombang ini cenderung menjadi terdistorsi. Meskipun teknologi saat ini dapat mengurangi kebisingan dan umpan balik, namun masalah ini tidak dapat sepenuhnya diatasi.

Alat pemindai suara juga terbatas dalam kemampuan mereka untuk menafsirkan variasi dari pola suara individu yang sama. Biasanya, suara yang digunakan untuk keperluan otentikasi harus diucapkan dengan kecepatan tetap tanpa banyak variasi nada dan jeda. Namun suara tiap manusia tetaplah bervariasi antara individu-individu sehingga ini menjadi tantangan untuk ke depannya bagi para pengembang teknologi untuk merancang sebuah sistem yang dapat mengenal variasi dalam kecepatan bicara serta dalam nada pengucapan suara oleh individu yang sama.

Meskipun dengan berbagai kekurangannya, pemindaian suara memiliki tingkat keberhasilan hingga 98%. Sekitar 2% sisanya ini memungkinkan pengguna sah untuk ditolak aksesnya saat suaranya tidak seperti biasanya. Sekitar 2% juga, pengguna yang tidak sah bisa mendapat akses jika ia berusaha meniru suara seseorang.

Contoh Lain

Selain teknologi yang dijelaskan di atas, ada beberapa teknologi biometrik lain yang penggunaannya tidak terlalu banyak karena satu atau dua hal, yaitu pemindaian geometri tangan, pemindaian pola vena, pemindaian telapak tangan, DNA, dinamika keystroke, bentuk telinga, signature / tanda tangan, hingga bau badan.

Pendapat dari Teknologi Biometrik :


Putra Permana :

Menurut saya Teknologi Biometrik ini sangat bermanfaat untuk untuk kehidupan sehari-hari dimana banyak hal yang bisa dipakai untuk menjamin keamanan secara privasi seperti Pemindaian Retina / iris,Pemindaian Wajah,Pemindaian Sidik Jari dan Pemindaian Suara yang sudah banyak kita lihat di film-film Internasional yang membuat film itu semakin seru dan Menarik.


Nadia Dian Trisa :

Untuk saat ini teknologi sudah semakin canggih dari teknologi modern seperti  pemidaian sidik jari dan wajah bukan saja di teknologi diperkantoran yang sering kita temui akan tetapi era modern sekarang sudah kita bisa gunakan di smartphone kita sendiri. Maka dari itu sistem cerdas untuk alat seperti ini sudah berkembang baik dan sudah banyak modelnya. Teknologi ini sangat membantu untuk mempermudah aktivitas sehari hari.


Satyawati Permana Putri : 

Pendapat saya tentang penggunaan biometrik pada iron man adalah memiliki kelebihan dan kekurangannya , kelebihannya adalah kita bisa mengendalikan aplikasi dan berbagai hal lain di komputer tanpa harus menyentuhnya. Tapi kekurangannya bila pada pengenalan suaranya di teknologi biometrik ini jika sih pemilik suara ini mengalami flu dan pilek yang mengakibatkan suaranya berbeda jadi sih teknologi biometrik ini pada sistem pengenalan suaranya tidak bisa mendeteksi pengenalan suara sih milik user tersebut.


Mohammad Cakra Gilang Tawakal :

Teknologi Biometric pada zaman ini saat berguna bagi mempermudah pekerjaan misalnya absen dikantor mengunakan alat pemidaian wajah, hanya melihat wajahnya si robot akan mengakses atau mengizinkan pegawai masuk kantor, dan jika si robot di mendeteksi wajah nya berarti si robot tidak mengenal dan tidak diizinkan masuk karena bisa jadi orang itu melakukan kejahatan.


Wisnu Noor Rahmat :

Teknologi ini bisa dibilang adalah terobosan baru dari kecanggihan teknologi pada zaman sekarang, karena dengan adanya teknologi ini pada suatu system keamanan kantor, rumah, handphone, dll menjadi lebih hebat dan aman. Hal ini disebabkan karena tidak semua orang bisa mengakses system keamanan tersebut seperti pemindai retina, sidik jari, pengenalan suara, dll. Namun tetap saja system keamanan ini memiiki kekurangan karena masih bisa dibobol oleh hacker karena bisa saja orang tersebut
Mengambil sample sidik jari dari penggunanya atau dengan menyesuaikan suara pelaku dengan pengguna saat system mendeteksi pengenalan suara pengguna. Jadi secanggih apapun  systemnya akan ada saja kekurangan yang diperoleh.

Aji Farkha Raynaldi :
Penggunaan teknologi biometrik dalam sistem keamanan memang sangat berguna akan tetapi hal tersebut harus diimbangi dengan penggunaan teknologi atau peralatan yang sepadan , terutama apabila data yang disimpan merupakan data yang penting , jangan sampai karena penggunaan peralatan yang tidak memadai dalam pemanfaatan biometrik justru membuat data yang kita simpan menjadi mudah dicuri atau disalahgunakan 

Daftar Pusaka :
http://www.sainsphd.com/2016/03/teknologi-biometrik.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar