A. PERMASALAHAN PENDUDUK , MASYARAKAT dan BUDAYA
Seperti yang kita ketahui, saat ini telah terjadi
ketidakmerataan mutu pendidikan di berbagai daerah di Indonesia. Disuatu
kondisi, orang tua berusaha keras mendaftarkan anaknya di sekolah terbaik, disisi
lain masih banyak orang tua yang acuh terhadapa dunia pendidikan.
Umumnya, problem pendidikan sering
kali muncul akibat adanya ketidakmeratan pendidikan ini.Adanya perbedaan
anatara kualitas pendidikan di daerah kota dan di daerah pedesaan .Kualitas pendidikan
daerah pedesaan yang belakang membuat pemerintah sulit menetapkan standar
pendidikan yang tinggi, mengingat dunia pendidikan di luar sudah maju dan kita
dituntut untuk dapat mengimbangi mereka, kalau tidak kita akan jauh ketinggalan
di belakang. Masalah pun akan lebih banyak muncul lagi.
Rendahnya tingkat mutu pendidikan
di daerah pedesaaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mirisnya, rendahnya mutu
pendidikan siswa pedesaan karena dilatarbelakangi rendahnya minat dari orang
tua pula untuk menyekolahkan anak mereka dan rendahnya minat orang tua untuk
melanjutkan pendidikan anaknya ke Sekolah Menengah Pertama.
Selain itu, kesadaran orang tua
akan dunia pendidikan yang rendah juga menjadi penghambat majunya dunia pendidikan
pedesaan. Pola pikir dari masyarakat desa yang menganggap bahwa anak diwajibkan
membantu untuk meringankan beban orang tua, sehingga sekolah bukanlah menjadi
kewajiban bagi anak. Padahal, kita membutuhkan anak yang cerdas untuk memajukan
daerah. Anak yang cerdas akan jauh lebih membantu nantinya. Dan sudah pasti
harus menempuh jalur pendidikan terlebih dahulu.
Dan letak geografis daerah pedesaan
membuat akses pendidikan sulit untuk dijangkau. Selain itu, kurangnya SDM yang
memadai juga menjadi batu picu terhambatnya pendidikan di pedesaan. Kualifikasi
guru yang kurang professional ditambah lagi dengan saran dan prasarana sekolah
yang tidak memadai, memperburuk pendidikan di pedesaan.
Mengingat pendidikan merupakan hal
yang mutlak dan penting bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, lebih-lebih
masyarakat pedesaan, maka pendidikan di pedesaan perlu dilakukan secara
intensif dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mereka. Jika ingin dikaitkan dengan konteks sosial
masyarakat, sesungguhnya pendidikan dapat menjadi jalan keluar untuk menurunkan
angka kemiskinan. Anak pintar menjadi aset masa depan yang dapat menaikkan
taraf hidup keluarga. Melalui pendidikan
formal (sekolah) akan terbentuk kepribadian seseorang yang diukur dari
perkembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Semua problem diatas, meskipun
terkesan kompleks, bukan berarti tidak mungkin diselesaikan. Pemerintah dan
masyarakat harus optimis untuk bersama menyibak bayang gelap yang melanda
pendidikan Indonesia.
Demikian tulisan singkat yang dapat disampaikan. Penulis mohon maaf
apabila terdapat kesalahan dan kekurangan pada tulisan ini. Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar